BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan hingga saat ini gas beracun yang muncul akibat erupsi Gunung Marapi masih terkonsentrasi di pusat letusan atau di kawah gunung api itu.
“Berdasarkan hasil kajian tidak ada gas beracun yang bersifat mematikan dan masih berkonsentrasi di pusat letusan atau di kawah Gunung Marapi,” kata Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh, di Bukittinggi, Kamis.
Merujuk hasil evaluasi Gunung Marapi periode 16-31 Oktober 2024, pelepasan gas Sulfur Dioksida (SO2) Gunung Marapi masih tergolong rendah, meskipun terjadi peningkatan aktivitas gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Kemudian dalam laporan 28 Oktober 2024, gas SO2 terukur sebanyak 24 ton per hari. Kondisi ini mencerminkan aktivitas Gunung Marapi masih dominan berupa degassing atau pelepasan gas dengan kandungan gas magmatik SO2 yang tergolong rendah.

















