Kemudian, gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Marapi dilaporkan juga masih aktif terjadi secara fluktuatif. Saat ini energi seismik yang tercermin dari Real-time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) sedikit berfluktuasi di atas baseline.
Dalam rentang waktu dua minggu terakhir, nilai dv/v (variasi kecepatan seismik) Gunung Marapi cenderung semakin menurun di bawah nol yang diinterpretasikan adanya kecenderungan peningkatan tekanan (stress) pada tubuh gunung api.
Demikian juga, kata dia, dengan koherensi cenderung melanjutkan penurunan yang mencerminkan kondisi medium bawah permukaan (di dekat permukaan) tubuh Gunung Marapi semakin terganggu, karena mengalami peningkatan tekanan pada tubuh gunung itu.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 1 November 2024, tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada level II (waspada)
dengan beberapa rekomendasi, di antaranya masyarakat, pendaki atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi. (rdr/ant)

















