Di samping itu, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Solok Yosi Agusta mengatakan salah satu upaya yang dilakukan TPID Kabupaten Solok untuk pengendalian inflasi adalah mengadakan rapat koordinasi dan pengembangan kapasitas sebagai sarana peningkatan wawasan dan inovasi bagi TPID Kabupaten Solok.
“Selama beberapa tahun terakhir kita telah menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang mempengaruhi inflasi di daerah kita, oleh karena itu kolaborasi dan sinergi antar lembaga, serta peningkatan kapasitas sumber daya menjadi hal yang sangat vital,” ucap dia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabupaten Tanah Datar yang telah meraih TPID Award lima kali berturut-turut dan Kota Payakumbuh telah meraih dana insentif fiskal melalui kinerja inflasi tahun 2023 dan 2024.
Ia juga berharap kesuksesan kedua daerah itu (TPID) untuk berbagi informasi terhadap strategi yang akan dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Solok, sehingga juga dapat meraih prestasi yang berdampak bagi masyarakat Kabupaten Solok.
Peserta Rakor ini adalah seluruh anggota TPID Kabupaten Solok, petani champion bawang merah dan petani cabai di Kabupaten Solok yang berjumlah 30 orang.
“Diharapkan kegiatan tersebut dapat berbagi informasi, strategi dan praktik terbaik dalam pengendalian inflasi daerah,” katanya.
Kegiatan pengembangan kapasitas dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman Anggota TPID Kabupaten Solok dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi, serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait.
“Dengan diadakannya kegiatan ini, TPID Kabupaten Solok diharapkan dapat lebih efektif dan menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar dia. (rdr/ant)

















