Dalam foto tersebut, tampak foto TGB bersama Jokowi, disertai tulisan “Kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat jadi pertimbangan. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan dua periode. TGB, Jakarta, 4 Juli 2018.”
Tak berhenti sampai di situ, sebelum terang-terangan mendukung Jokowi seperti sekarang, TGB diketahui pernah berseberangan dengan presiden yang didukung oleh PDIP tersebut.
Penyebabnya, pada pilpres 2014, TGB menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat itu, TGB menilai Prabowo dan Hatta yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN merupakan sosok tegas dan berani.
Pernyataan dukungan TGB pada pilpres 2014 lalu menyumbang perolehan suara cukup besar bagi Prabowo-Hatta. Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta memenangi 10 provinsi, salah satunya NTB.
Dukungan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengamankan 72,45 suara Prabowo-Hatta di NTB. Sementara Jokowi kalah di NTB.
Pria kelahiran Pancor, Selong Lombok Timur, NTB, pada 31 Mei 1972 ini memang dikenal sebagai politikus dan ulama. Dia merupakan cucu dari pendiri organisasi masyarakat Islam besar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW), Maulana Syekh Tuan Guru M Zainuddin Abdul Madjid.
Ayahnya merupakan birokrat pemerintah daerah NTB, HM Djalaluddin SH dan Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.
Sekarang, TGB memposisikan dirinya mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Kini ia dikenal sebagai salah satu dari tiga orang selain Ali Mochtar Ngabalin dan Idrus Marham yang dahulu berseberangan namun sekarang dekat bagai kawan. (rdr/ant/tmp)

















