LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau langsung optimasi areal persawahan yang terdampak banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat pada 11 Mei 2024.
“Dari tinjauan kami ada beberapa lokasi sawah yang terdampak salah satunya di Kabupaten Agam dengan luasan terdampak 104 Hektare,” kata Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Atekan di Kabupaten Agam, Rabu.
Atekan menyebut dari 104 Hektare tersebut, areal sawah terdampak banjir lahar dingin terbagi menjadi kategori rusak berat, sedang dan ringan. Saat ini, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus mengebut upaya normalisasi.
“Sebetulnya normalisasi ini sudah bisa kita lakukan beberapa waktu lalu namun karena beberapa kendala seperti pemetaan, normalisasi baru bisa kita lakukan sekarang,” kata dia.
Selain masalah pemetaan secara akurat, proses optimalisasi dan normalisasi juga terhambat timbunan material banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam, khususnya di Nagari (desa) Bukik Batabuah.
Pemetaan lahan sawah terdampak tersebut ditujukan untuk memastikan ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah sehingga optimalisasi tidak terganggu saat dikerjakan.

















