“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” ujar Dudung.
Menurut jenderal bintang empat itu, dampak negatif terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan. “Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami, tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” katanya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Tatang Subarna telah mengklarifikasi pernyataan Dudung tersebut. Ia mengatakan penyimpangan bisa terjadi ketika mempelajari agama terlalu dalam tanpa guru. “Maksud KSAD, mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penyimpangan, apabila tanpa guru,” ucap Tatang dalam pernyataannya di akun Twitter resmi TNI AD @TNI_AD. (cnnindonesia.com)

















