Pihaknya juga memastikan sebaran puluhan titik panas tersebut hingga kini belum mengganggu aktivitas masyarakat, atau menyebabkan penurunan kualitas udara terutama di Kabupaten Pesisir Selatan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Yozarwardi menekankan pentingnya kesiapsiagaan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang bisa saja terjadi kapanpun, baik secara alami maupun ulah manusia.
Menurut dia, kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan di Sumbar sudah semakin baik. Hal itu terbukti dengan menurunnya luas kebakaran hutan pada 2024 dibandingkan 2023.
“Dibandingkan dengan tahun 2023, luas areal yang terbakar sudah semakin sedikit. Pada 2023 areal yang terbakar mencapai 608,56 Hektare,” sebut dia. (rdr/ant)

















