“Kantong semar memiliki cairan asam bernama proteolase, fungsinya untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga, kemudian diserap menjadi nutrisi bagi tanaman ini,” katanya.
Berdasarkan literatur yang ada, jenis spesies kantong semar (Nepenthes) di Pulau Sumatera, Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia. Dari sekitar 129 spesies kantong semar, 37 jenis diantaranya tumbuh di Pulau Sumatera, Indonesia. Bahkan banyak diantaranya yang merupakan endemik Sumatera.
Di antara ke-37 spesies kantong semar yang tumbuh di Pulau Sumatera, Indonesia, hampir seluruhnya merupakan tanaman langka yang terancam punah. Bahkan tiga jenis diantaranya dicap oleh IUCN Redlist dalam Critically Endangered (kritis), satu spesies Endangered (terancam), dan tujuh spesies sebagai Vulnerable (rentan).
“Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, di Indonesia terdapat 59 jenis kantong semar yang statusnya dilindungi dari ancaman kepunahan,” katanya.
Sementara tempat hidup kantong semar adalah di daerah terbuka atau agak terlindung yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara cukup tinggi. Tanaman ini hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.
Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, menengah dan dataran tinggi. (ant)

















