LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Para korban terdampak musibah banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat berharap bantuan dari Presiden segera cair karena sebelumnya telah dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Padahal saya secara simbolis menerima langsung dari Presiden Jokowi saat itu, kini Presiden telah berganti, dana itu masih belum juga bisa dicairkan,” kata seorang warga Galuang Sungai Puar, Kabupaten Agam, Ansyarrulah (58), Senin.
Ia menyebut saat itu Jokowi secara langsung mengatakan dana itu bisa segera cair dan diminta untuk digunakan sebaik-baiknya untuk perbaikan rumah yang terdampak bencana.
“Saya di kategori rusak ringan, Pak Jokowi berpesan silakan cairkan dananya cari tukang dan belikan untuk bahan bangunan,” katanya.
Ia menyampaikan pencairan bantuan bergantung pada proses validasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang belum juga terlaksana. “Kalau mau dicairkan harus ada validasi dari BPBD, sementara BPBD tidak bisa mengeluarkan,” katanya.
Ia menyebut BPBD menyatakan pencairan menunggu proses verifikasi terhadap 500 korban lainnya. Namun hingga kini belum ada tim yang melakukan pendataan hingga ke lapangan.
“BPBD beralasan tunggu 500 korban lain, tapi sampai sekarang tidak ada (yang mendata) sampai ke bawah,” kata Ansarrulah.
Ia berharap bantu itu segera cair dan dapat digunakan, jangan sampai nanti korban banjir tidak percaya kepada pemerintah.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Agam Budi Prawira Negara menjelaskan bahwa dana bantuan sebenarnya sudah masuk ke rekening masing-masing penerima.
Namun, dana tersebut sementara ini diblokir karena masih menunggu pemenuhan syarat pencairan sesuai ketentuan.

















