“Kami berharap ada kebijakan untuk menyisihkan 2% kuota bagi penyandang disabilitas, agar potensi kami bisa digunakan, baik dalam bentuk PPPK maupun kesempatan kerja lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Wilham juga mengusulkan agar peringatan Hari Disabilitas Internasional di Tanah Datar dapat lebih banyak melibatkan kaum disabilitas dalam kegiatan yang mendorong peran mereka di masyarakat.
Dalam pertemuan itu, Mahyeldi memberikan motivasi, menyampaikan bahwa tidak ada yang menghalangi penyandang disabilitas untuk bekerja atau berkreativitas.
Dia mencontohkan pengalaman kerjanya bersama seorang difabel yang kini telah menjadi dosen. “Tidak ada yang menghalangi penyandang disabilitas untuk bekerja atau berkreativitas,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengingatkan bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan, menekankan pentingnya kepercayaan diri.
“Dari Mahyeldi-Vasko kami berkomitmen tidak ada batasan bagi kaum difabel. Kaum difabel harus mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat lain,” katanya.
Dukungan serta komitmen Mahyeldi untuk memperhatikan kebutuhan disabilitas di Tanah Datar diharapkan dapat menginspirasi semangat baru bagi mereka, bukan sekadar pelengkap, tetapi sebagai individu yang berperan aktif dalam masyarakat. (*)

















