Berdasarkan data yang dihimpun LKKPN Pekanbaru setidaknya tercatat sekitar 100 ribu lebih butir telur penyu yang berhasil menetas di Pulau Bando dan Pulau Pandan yang merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan laut sekitarnya.
Ia menambahkan saat ini KKP RI juga sedang meneliti penyebab turunnya jumlah penyu yang mendarat atau bertelur di Pulau Bando. Namun, berdasarkan analisa sementara hal itu bisa saja terjadi karena siklus dua hingga empat tahun sekali.
“Jadi, tahun ini memang ada penurunan jika dibandingkan tahun 2023,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta, Farah Deshan mengatakan pengukuran bibir pantai tersebut merupakan bagian dari tugas kuliah.
Ia mengaku sengaja datang ke Pulau Bando bersama rombongan LKKPN Pekanbaru untuk melihat langsung proses penyu bertelur baik secara alami maupun yang menggunakan alat inkubasi buatan. (rdr/ant)

















