Salah satunya terkait kesejahteraan nelayan dan para lansia, sebab sebagian besar masyarakat Afia berprofesi sebagai nelayan, petani dan pedagang kecil.
“Kami datang kemari untuk mendengarkan langsung keluhan warga dan berkomitmen untuk mencari solusi yang tepat. Kami juga meminta doa dan dukungan bapak ibu agar kami diberi kesehatan dan kesempatan untuk merealisasikan janji ini,” imbuhnya.
Kampanye pasangan SMART yang digelar di Desa Afia mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, termasuk dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat.
Ama Cakra, salah satu tokoh masyarakat di Kampung KB, menyatakan dukungannya terhadap pasangan nomor urut 02, Sowa’a-Martinus.
“Sekitar 80 persen masyarakat di sini mendukung pasangan SMART. Kami percaya mereka akan membawa perubahan positif bagi Kota Gunungsitoli,” ungkap Ama Cakra.
Pengalaman Martinus sebagai mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Nias, sebelum pemekaran Kota Gunungsitoli, juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya mendapat dukungan luas.
“Pengalaman saya sebagai PNS selama 33 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Sekda Kabupaten Nias, terakhir dua kali jadi anggota DPRD Kota menjadi modal berharga untuk membangun Gunungsitoli ke depan.”
“Kami tidak akan melakukan hal-hal yang aneh-aneh, melainkan fokus pada apa yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat,” ujar Martinus.
Martinus dan Sowa’a, melalui kampanye pasangan SMART, terus berupaya mendengarkan aspirasi masyarakat dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di Gunungsitoli.
Mereka berkomitmen untuk mengedepankan program-program yang realistis dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, baik dari sisi kesehatan, infrastruktur, maupun perizinan usaha.
Dengan dukungan yang semakin kuat dari masyarakat, pasangan SMART optimis mampu membawa perubahan positif bagi Gunungsitoli dalam lima tahun ke depan.
Mereka juga berharap masyarakat terus memberikan dukungan hingga hari pemilihan, untuk bersama-sama mewujudkan Gunungsitoli Hebat. (rdr-tanhar)

















