RADARSUMBAR.COM – Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) tengah mengalami lonjakan untuk lanskap bisnis di Indonesia. Penting memahami sisi buy side M&A sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperluas pangsa pasar, membuka peluang pertumbuhan bisnis dan mengakses teknologi baru.
Proses M&A dari perspektif pembeli dan penjual berbeda. Hal ini karena langkah yang diambil berbeda pada saat akan mencari bisnis potensial untuk beli dengan proses menyebarkan berita bahwa bisnis akan dijual.
Tahapan Proses Buy Side M&A
Berikut ini proses buy side M&A dalam beberapa langkah.
Mengembangkan Daftar Panjang Perusahaan
Kunci utama merger dan akuisisi yang baik adalah memilih target yang tepat. Anda dapat melihat semua perusahaan sesuai dengan serangkaian kriteria yang luas. Jadi, tidak hanya melakukan pendekatan pada saat mengembangkan daftar panjang. Anda perlu menanyakan pada diri sendiri alasan akan mengakuisisi bisnis sejak awal.
Daftar pertanyaan selanjutnya adalah wujud perusahaan hasil penggabungan selanjutnya seperti apa. Jika semakin banyak pertanyaan, maka filter yang Anda gunakan semakin besar pula. Proses ini akan membantu untuk memperoleh daftar panjang target yang sesuai.
Membuat Kontak Awal
Pada umumnya terdapat berbagai macam alasan bahwa daftar panjang Anda dengan tepat akan dipangkas menjadi daftar pendek. Diantaranya adalah pemilik perusahaan yang tidak memiliki minat untuk menjual.
Kemudian tidak tertarik untuk menjualnya, namun tidak dengan harga wajar. Bisa pula karena kondisi keuangan perusahaan target sekarang ini telah membuat kesepakatan untuk tidak menarik.
Sebaiknya menggunakan perantara apabila targetnya merupakan perusahaan yang ada di sekitar Anda. Dengan melakukan pendekatan seperti ini, kemungkinan akan mendapat tanggapan lebih serius.
Lalu, bila bertransaksi dengan perusahaan yang sudah terdaftar M&A, biasanya tak akan bisa menentukan identitas perusahaan. Apalagi belum menandatangani perjanjian kerahasiaan bersama dengan bankir investasi dari perusahaan.

















