Sebelum dikenal sebagai dai, Haikal pernah bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia di perusahaan tambang, menunjukkan perjalanan kariernya yang beragam. Latar belakang pendidikan Haikal juga menjadi perhatian.
Dia menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika di Universitas Budi Luhur, lalu melanjutkan pendidikan S2 di bidang Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dua disiplin ilmu yang berbeda, tetapi menggambarkan kecerdasannya dalam berbagai bidang.
Nama Haikal Hassan semakin mencuat di publik ketika dirinya terlibat dalam Aksi 212 pada tahun 2016. Sebagai salah satu panitia, ia berperan penting dalam aksi yang digelar sebagai bentuk protes atas kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat itu menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta.
Kiprahnya di dunia politik juga tak bisa diabaikan. Pada Pilpres 2019, Haikal dipercaya menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dukungan dan loyalitasnya kepada Prabowo Subianto tetap berlanjut, terlihat dari perannya sebagai pendukung pada Pilpres 2024. (rdr/kompas)





















