Menurutnya, generasi muda harus memahami pentingnya partisipasi dalam pemilu, mengingat di pundak mereka lah berada masa depan bangsa yang akan menentukan arah pembangunan daerah, bangsa dan negara ini ke depannya.
Selain itu, Yance juga mengajak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat menjadi pemilih cerdas dalam pilkada nantinya, dengan tidak terlibat maupun terjebak dalam hal-hal yang diharamkan dalam proses pemilu yang bisa berujung pada tindak pelanggaran.
Menurut Yance, siswa juga mesti aktif mencari tahu tentang siapa calon pemimpin yang akan dipilih dalam pilkada nantinya.
Untuk mencari tahu terkait informasi latar belakang para calon, tambahnya, bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti telepon genggam atau media daring lainnya.
Dengan pemikiran yang kritis dan keingintahuan yang tinggi, Yance optimistis para siswa tidak gampang terpengaruh dengan isu SARA ataupun politik uang menjelang pilkada nanti.
Selain itu, Yance juga memberikan pengetahuan tentang teknis pemilihan seperti jumlah surat suara yang akan dipakai hingga syarat administrasi yang diperlukan.
“Mereka yang usia 17 tahun agar bisa menggunakan hak pilih yang diberikan negara jangan sampai ini disia-siakan kita semua punya hak yang sama,” ucapnya. (rdr/ant)

















