Terkait peran Golkar Gunungsitoli, Enrico menegaskan komitmen partainya untuk membangun sinergi antar-daerah.
“Salah satunya melalui forum. Hadirnya forum komunikasi pemuda Golkar mampu menyatukan visi pembangunan di Kepulauan Nias. Karena melalui wadah akan muncul tugas dan tanggung jawab pemuda sebagai Generasi Emas,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi, Enrico mengakui bahwa stigma partai lama masih melekat pada Golkar.
“Ini tantangan sekaligus peluang bagi kami para pemuda untuk membuktikan bahwa Golkar bisa menjadi partai yang progresif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Enrico menyampaikan harapannya untuk Golkar dan Kota Gunungsitoli. “Di usia 60 tahun, semoga Golkar semakin adaptif dan inovatif.”
“Untuk Gunungsitoli, mari kita wujudkan kota cerdas yang memadukan teknologi dengan kearifan lokal,” pungkas pria kelahiran Jakarta, 5 Februari 1991. (rdr-tanhar)

















