“Angka IKP Sawahlunto sekarang Alhamdulillah itu sudah melampaui angka IKP Provinsi Sumbar, yakni kalau IKP Provinsi hanya 83,22. Artinya ini kinerja kita terkait memperkuat stabilitas harga dan ketersediaan pangan berada dalam jalur yang baik dan benar,” kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih menyebut salah satu kegiatan yang terpantau berpengaruh kuat dalam penanganan inflasi adalah subsidi senilai 50 persen atau separuh harga untuk penjualan lima komoditi bahan pangan kepada sebanyak 46 Kepala Keluarga (KK) miskin ekstrem di kota itu.
Subsidi separuh harga untuk KK miskin ekstrem tersebut telah diselenggarakan pada gerakan pasar murah dan bazaar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan, beberapa hari yang lalu.
“Jadi pada bazaar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan, ada dukungan dari PTBA yang memberikan dana CSR untuk subsidi terhadap masyarakat miskin ekstrem. Maka sebanyak 46 KK miskin ekstrem yang ada dalam Data Sasaran Kemiskinan Ekstrem Sawahlunto bisa membeli paket komoditi tersebut cukup dengan membayar separuh harga,” kata dia.
Ia merinci paket komoditi bahan pangan yang dijual separuh harga kepada KK miskin ekstrem tersebut terdiri dari ayam potong satu ekor, telur ayam ras satu tray, bawang merah satu Kilogram, cabe merah satu Kilogram dan minyak goreng dua liter.
Untuk harga normal dari lima komoditi tersebut diestimasikan senilai Rp200 ribu. Namun dengan adanya bantuan subsidi dari PTBA maka sejumlah 46 KK miskin ekstrem tadi cukup membayar separuh harga yakni Rp100 ribu.
“Subsidi komoditi bahan pangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah bersama BUMN dalam intervensi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan pengendalian harga pangan di daerah. Artinya sebagai strategi menekan laju inflasi terutama di sektor pangan,” kata dia.
Gerakan pasar murah dan bazaar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Bulog, Petani dan pelaku UMKM Sawahlunto.
“Untuk potongan harga atau subsidi, untuk masyarakat umum di luar 46 KK miskin ekstrem tadi, itu memperoleh subsidi pada kisaran Rp5 ribu sampai Rp10 ribu pada empat komoditi yang termasuk kategori disubsidi pemerintah,” kata dia.
Heni Purwaningsih mengatakan pada kegiatan bazaar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga diserahkan bantuan beras pemerintah dari Badan Pangan Nasional untuk sebanyak 2.343 KK penerima manfaat, dimana masing-masing KK memperoleh sebanyak 10 Kilogram.
“Penerima manfaat dari bantuan beras pemerintah ini yaitu sesuai Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PK3E) dari Kemenko PMK,” katanya. (rdr/ant)

















