Disusul oleh Amerika Serikat sebesar US$2,22 miliar dan Jepang dengan nilai US$1,55 miliar. Ketiga negara ini menyumbang 43,57 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia.
Selain itu, ekspor ke ASEAN tercatat sebesar US$3,91 miliar dan ke Uni Eropa (27 negara) mencapai US$1,56 miliar.
Menurut provinsi asal barang, Jawa Barat menjadi penyumbang ekspor terbesar dari Januari hingga September 2024 dengan nilai mencapai US$28,09 miliar (14,57 persen).
Disusul oleh Jawa Timur sebesar US$19,06 miliar (9,88 persen) dan Kalimantan Timur dengan nilai US$18,58 miliar (9,64 persen).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga September 2024 mencapai US$192,85 miliar, mencatat kenaikan tipis sebesar 0,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, ekspor nonmigas pada periode yang sama mencapai US$181,15 miliar, mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen dibandingkan tahun 2023.
Dengan demikian, meskipun ada beberapa penurunan di sektor-sektor tertentu, ekspor Indonesia secara umum masih menunjukkan tren positif jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (rdr/infopublik)
















