Marliana menyebutkan, dia biasa berjalan mulai dari Simpang Piai sampai Simpang Malintang, Kecamatan Pauh. Sekitar 6-10 kilometer per hari. Sejak pagi sampai tengah hari, ikan-ikannya sudah habis. “Tapi itulah, kemarin sempat tak berjualan dan modal habis. Tak bisa berjualan sementara. Alhamdulillah, ada yang membantu,” kata Marliana yang rumahnya masih terbengkalai usai dirobohkan gempa besar 2009 lalu.
Nurhaida yang mengantarkan bantaun bersama Wakil Sekretaris Gerindra Sumbar Zulkifli, Hendra Zola (wakil bendahara) dan Rina Shintya (wakil bendahara) menyebutkan, informasi keluarga Marliana ini didapatnya dari kader Gerindra Wahyu Hidayat dan warga sekitar. Karena yang diminta adalah modal usaha, mereka pun mengantarkannya.
“Kami antarkan modal usaha untuk Nenek Eli dan juga sembako untuk makan sehari-hari. Semoga dengan ini bisa berjualan kembali dan mendapatkan pemasukan harian yang lebih baik. Kami juga akan mengusahakan rumahnya masuk dalam bedah rumah pak Andre Rosiade 2022 mendatang,” kata Nurhaida yang juga Sekretaris PD PIRA (Perempuan Indonesia Raya) Sumbar ini..
Anggota DPR RI Andre Rosiade menyebutkan, pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir ini membuat banyak usaha kecil terganggu. Termasuk yang mengandalkan pemasukan harian. Saat tidak berjualan, ekonomi keluarga langsung terdampak. “Semoga sedikit modal dan sembako yang kami kirimkan berkenan bagi Nenek Eli, dan sehat selalu hendaknya,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (rdr)

















