“Mengingat angka mutasi yang besar yang sudah diakumulasinya tampaknya dalam sekali pecahan, varian itu kemungkinan berevolusi selama infeksi kronik dari seorang yang memiliki kelainan imun, kemungkinan pasien HIV/AIDS yang tidak tertangani,” lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa varian ini sulit untuk diprediksi pada tahap ini. Dia menyimpulkan bahwa varian baru ini tidak pasti dikenali oleh sistem imun dari mereka yang terinfeksi varian Alpha atau Delta. Mutasi spike umumnya membuat virus dapat beradaptasi dan menjadi lebih parah dan lebih baik dalam menghindari imunitas alami dan vaksin.
Dr Tom Peacock dari Imperial College London memperingatkan bahwa varian tersebut sangat, sangat harus dimonitor karena profil spike yang sangat buruk. Mutasi kunci dari varian Botswana meliputi E484A, K417N dan N440K, yang bisa melarikan diri dari antibodi. Mutasi N501Y juga dikhawatirkan dan mempercepat penyebaran virus. (viva.co.id)

















