Bahkan, profesi atlet disabilitas kini mulai dipandang sebagai profesi yang menjanjikan, terutama setelah pemerintah memberikan penghargaan yang tinggi kepada mereka.
“Contohnya, Leani Ratri Oktila, atlet bulu tangkis yang menerima penghargaan tertinggi dalam sejarah olahraga Indonesia,” imbuh dia.
NPC Indonesia sendiri, lanjut Rima, tengah berusaha membangun ekosistem yang mendukung para atlet disabilitas, mulai dari identifikasi bakat, pembinaan, hingga pengembangan fasilitas.
Tidak hanya menjadi ajang seleksi, Peparnas 2024 juga diharapkan menjadi tempat bagi banyak atlet untuk memecahkan rekor-rekor nasional yang telah lama bertahan.
Alhasil, Closing Ceremony Peparnas 2024 dapat menjadi “pesta kemenangan” bagi seluruh atlet, baik yang berhasil meraih medali maupun yang belum.
“Ajang ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga merayakan semangat juang dan prestasi yang diraih para atlet disabilitas.”
“Kami berharap nanti ada banyak pemecahan rekor nasional, serta menemukan atlet-atlet muda yang berpotensi,” pungkasnya.
Dengan semangat yang tinggi, Peparnas 2024 diharapkan tidak hanya menghasilkan prestasi di dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan atlet potensial yang mampu bersaing di pentas dunia, membawa nama Indonesia semakin harum di kancah internasional. (rdr)

















