“Ini langkah preventif, agar tersedia makanan yang bergizi itu kami mengajak dan mengajarkan masyarakat menanam pekarangan rumah mereka dengan tanaman yang bergizi tinggi untuk dimakan. Itu setiap bulannya juga ada yang dikumpulkan untuk dibagi-bagikan kepada sasaran posyandu,” kata dia.
Pos gizi ini diungkapkannya, telah ada di seluruh desa Kecamatan Talawi.
Jajaran Puskesmas Talawi kata dia, kemudian mengadakan kelas memasak makanan khusus bagi balita bergizi kurang.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan Pemkot memberi perhatian khusus dalam penanganan stunting ini karena sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak ke depannya.
“Apalagi ada dua misi Pemkot terkait ini, yaitu ; meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat dan penanganan khusus terhadap kelompok marginal seperti lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, gangguan jiwa dan kelompok marginal lainnya,” kata dia.
Sehingga kata dia, program penanganan stunting termasuk dalam program prioritas yang selalu dipantau perkembangannya.
“Sawahlunto pada 20 atau 30 tahun lagi akan dipegang oleh anak balita saat ini. Artinya sangat penting bagi kami untuk memperhatikan kecukupan gizi anak-anak ini agar mereka tumbuh sehat dan kuat,” ujarnya. (ant/rdr)

















