Sementara itu, dalam perjalanannya menempuh studi S3, Naimah menjadikan petuah dari orangtuanya sebagai motivasi untuk terus maju ke depan.Apalagi dirinya yang merantau luar pulau, hanya dapat pulang setahun sekali.
”Dari kecil saya selalu bilang ingin sekolah sampai capek. Orangtua pun selalu berpesan kalau sudah kuliah jauh-jauh, pulangnya harus bisa bikin keluarga bangga,” ungkapnya.
Kini, Naimah telah memenuhi mimpi dan pesan dari orangtuanya di usia yang baru 27 tahun. Untuk meraih IPK sempurna Naimah mengaku tidak memiliki strategi khusus.
”Saya di kelas selalu mencatat, meski tidak mendetail. Tapi setelah kelas, saya terbiasa untuk membaca lagi catatan tersebut,” jelas peraih Top 5 Candidate of The Most Outstanding student FKH Unair 2014 itu.
Menanti detik-detik wisuda, Nairnah aktif menjadi teaching assistant di laboratorium Virologi, Departemen Mikrobiologi Unair. Selain itu, Naimah pun juga bercita-cita untuk dapat kembali mengabdi di FKH Unair sebagai seorang dosen. (*)

















