Ia merincikan bantuan dari pemerintah pusat tersebut berupa pompa air untuk memompa air ke sawah petani sebanyak 22 unit, rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) sebanyak empat unit, dan dua irigasi pemompaan.
Ia menjelaskan bantuan RJIT karena sejumlah persawahan di Pariaman memiliki sumber air untuk mengairi sawah petani namun irigasi tersier tidak mampu mengairi sampai ke lahan sawah yang terakhir akibat tidak adanya bendungan.
“Inilah yang kita bendung dengan cara dicor,” ujarnya.
Marlini mengatakan bantuan dari pemerintah pusat untuk memperlancar irigasi tersebut sebelumnya belum pernah didapatkan petani di daerah itu.
Selain itu, lanjutnya tiga kelompok tani di Pariaman juga mendapatkan cultivator dari pemerintah provinsi setempat yang dapat dimanfaatkan untuk 20 hektare sawah. (rdr/ant)

















