Belakangan diketahui, peristiwa tersebut bermula ketika Poni merasa tak senang dengan ulah preman yang berada di kawasan tersebut meminta uang keamanan kepada dirinya. Perkelahian tak terelakkan ketika preman tersebut juga berniat menyita telepon seluler (ponsel) yang digunakan oleh korban.
Di tengah perkelahian, pelaku mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan melayangkan ke sejumlah tubuh korban dan langsung melarikan diri usai beraksi. “Saat ini pelaku masih kami selidiki dan cari keberadaannya, kami masih mendalami kasus ini,” tutur Akno.
Saat ini, pihak keluarga telah membuat laporan ke polisi dengan Nomor LP/B/347/XI/2021/SPKT/Polres Payakumbuh/Polda Sumatera Barat tentang dugaan penganiayaan. (rdr)

















