Kabar tidak benar kembali ditemukan pada 6 November 2021 yang menyebutkan vaksin Covid-19 memiliki tingkat kematian 174 kali lebih tinggi pada anak-anak daripada virus Covid-19. Pada 8 November 2021, isu hoaks yang tersebar adalah vaksin Sinovac yang dinarasikan “only for clinical trial” atau hanya untuk uji klinis.
Pada 9 November 2021, ditemukan narasi tidak benar mengenai Pfizer menambahkan zat untuk menstabilkan korban serangan jantung pada produk vaksin COVID-19 produksinya. Isu hoaks terakhir ditemukan pada 10 November 2021 tentang metode swab test menggores amigdala sering dilakukan di zaman Mesir kuno untuk mengubah budak menjadi patuh.
Keenam informasi itu beredar di media sosial dan tentunya dapat menyesatkan publik. Lewat penyampaian informasi ini, Kominfo berharap masyarakat tidak mempercayai keenam isu tersebut jika menemukannya di media sosial.
Untuk itu Kementerian Kominfo mengajak bisa berperan aktif dalam membagikan informasi dan jika mencurigai konten hoaks maka masyarakat bisa mengadu ke kanal aduan situs aduankonten.id atau mengirim surel ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id. (rdr-007)

















