Sementara itu Agus Suwondo dari Kementerian Investasi/BKPM dalam pemaparannya, menegaskan, perkembangan realisasi investasi pada 2015-2023 hasilnya menggembirakan. Target investasi yang dicanangkan pemerintah tercapai setiap tahunnya.
Yang membanggakan lagi sebut Agus, investasi itu tidak lagi berpusat di Pulau Jawa, tapi sudah menyebar ke luar Pulau Jawa. “Investasi saat ini sudah mengarah ke luar Pulau Jawa, tidak lagi terkonsentrasi di Jawa,” sebutnya lewat sambungan video Zoom.
Agus menyebut, jumlah investasi hingga semester 1 tahun 2024 yang telah terealisasi sebesar Rp829,9 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1,2 juta jiwa.
Agus juga mendorong pelaku usaha mengurus NIB atau nomor induk berusaha. Pasalnya NIB ini memberikan banyak kemudahan bagi pelaku usaha, mulai dari kemudahan identitas dan legalitas usaha, akses fasilitas pembiayaan dan pendanaan, kemudahan melakukan transaksi bisnis, akses ke pasar ekspor serta efisiensi waktu dan biaya.
“Hingga saat ini sudah terbit 10 juta NIB. Paling banyak usaha perseorangan, sisanya badan usaha. Paling banyak berasal dari usaha mikro,” katanya.
Narasumber FGD yang juga anggota DPRD Sumbar dua periode Hidayat, juga mendorong pelaku usaha di Padang mengurus NIB. Dengan NIB akan membuka akses pelatihan dan peningkatan kapasitas serta akses permodalan bagi pelaku usaha.
“Tujuan NIB ini ada legalitas yang resmi dari pemerintah kalau kita punya usaha,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Ia juga mengajak pelaku usaha memanfaatkan fasilitas OSS atau Online Single Submission, yang merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik. OSS dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. “Dulu ngurus izin berusaha banyak prosedurnya, sekarang sudah gampang, cuma melalui satu pintu yaitu OSS,” tuturnya. (rdr)

















