“Saya berharap, alat ini harus dijaga dengan baik oleh keltan penerima. Tolong dipelihara, sebab pemerintah tidak menyediakan anggaran dana pemeliharaan,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar, diwakili Yustiadi mengatakan, bahwa harga alat pemanen padi ini sangat mahal sekali, harganya bisa mencapai ratusan juta. Dikatakan, dalam satu hektar sawah mesin Combine Harvester ini hanya membutuhkan waktu 6 jam.
“Harga alat ini bisa satu Fortuner, satu unitnya Rp500 juta. Kami, Dinas TPHP Sumbar hanya ditugaskan untuk pengadaan. Semua ini berkat perjuangan dan pokir wakil Bapak/Ibu di DPRD Sumbar, yakni Bapak Khairuddin Simanjuntak. Yang gigih dan peduli kepada masyarakat petani,” katanya.
Khairuddin Simanjuntak mengatakan, dua unit alat pemanen padi itu untuk mempermudah masyarakat dalam memanen padi mereka serta untuk meringankan biaya petani. Dikatakan, bantuan 2 unit Jarwo itu merupakan pokok pikirannya atas aspirasi masyarakat setempat.
“Insha Allah, masih banyak bantuan untuk petani. Setelah ini akan datang lagi bantuan mesin rumput 40 unit. Setelah itu, khusus buat Ibu-Ibu akan datang lagi ternak ayam dan itik,” ucapnya.
Turut hadir, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, Anggota DPRD Kabupaten Pasaman, Yulius Erita, Kadis Pertanian Provinsi Sumbar, Kadis Pertanian Kabupaten Pasaman, Efriyanto, Camat Panti Aswar, Wanag Pantura, Refrizal dan puluhan anggota keltan. (*)

















