Pembeli mengalahkan 10 penawar lainnya, yang tiga di antaranya menaikkan harga di menit-menit terakhir. “Saya tidak memperkirakan ini,” kata ahli paleontologi Iacopo Briano yang mengawasi penjualan, dikutip dari AFP. Big John hidup dalam periode Kapur Atas, era terakhir dinosaurus, dan mati di dataran banjir, terkubur dalam lumpur yang membuatnya terawetkan dengan sangat baik.
Cedera tanduk di dekat tengkoraknya menunjukkan dia terlibat dalam setidaknya satu perkelahian yang sadis. Namun, penjualan Big John masih jauh dari rekor 31,8 juta dollar AS (kini Rp455,19 miliar) pada 2020 untuk kerangka Tyrannosaurus rex berusia 67 juta tahun di New York. Meski Big John menuju koleksi pribadi, tetapi rumah lelang mengatakan masih ada kemungkinan pembeli dapat meminjamkan kerangka triceratop terbesar di dunia itu ke museum atau galeri untuk dilihat publik. (kompas.com)

















