Untuk mendukung konektivitas di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), Kemenhub menghadirkan layanan perintis melalui program jembatan udara, tol laut, serta bus dan kereta perintis. Program jembatan udara, yang dimulai sejak 2017, telah berhasil menurunkan harga barang hingga 30-70 persen. Di sektor perkeretaapian, 10 rute kereta perintis telah memudahkan akses ke kota-kota besar.
Di sektor transportasi darat, tersedia 322 trayek perintis dengan rata-rata pertumbuhan 1,48 persen sejak 2014 hingga 2024. Sedangkan di sektor laut, sebanyak 39 trayek tol laut telah menghubungkan wilayah barat dan timur Indonesia.
Transportasi Perkotaan dan Skema Pendanaan Kreatif
Kemenhub juga memperkuat transportasi perkotaan dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi umum massal, baik berbasis jalan maupun rel. Layanan transportasi umum berbasis jalan menggunakan skema buy the service, sementara untuk transportasi berbasis rel telah hadir moda-moda terkini seperti LRT, MRT, dan kereta cepat.
Menhub Budi Karya mengajak masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transportasi umum guna mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan. Selain itu, Kemenhub juga mendorong pendanaan kreatif non-APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Beberapa proyek yang berhasil melalui skema ini antara lain pembangunan Proving Ground Bekasi, Pelabuhan Patimban, dan Bandar Udara Dhoho Kediri.
Menhub berharap pembangunan infrastruktur transportasi itu dapat terus berlanjut di masa pemerintahan berikutnya agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas. (rdr/infopublik)

















