Ketika ditanya kisaran pertumbuhan ekonomi Sumbar saat Pilkada 2024, Syukriah mengaku belum bisa memastikan karena butuh perbandingan data dengan pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2019.
“Kita belum ada membandingkan datanya dengan Pilkada 2019, namun optimis pertumbuhan ekonomi itu bisa dicapai Sumbar hingga Desember 2024,” kata dia.
Ia menambahkan secara umum pendapatan Sumbar didominasi oleh pajak dalam negeri, pendapatan negara bukan pajak atau PNBP maupun pemasukan dari sektor badan layanan umum (BLU).
Dari ketiga sektor tersebut, belanja di sektor administrasi pemerintahan berkontribusi lebih besar dari dua bidang lainnya. Otomatis pajak di sektor administrasi pemerintah berdampak positif kepada penerimaan negara.
Ekonomi Provinsi Sumbar tetap tumbuh positif pada triwulan II tahun 2024 sebesar 4,71 persen secara year on year di tengah tekanan perekonomian global akibat ketegangan politik di beberapa kawasan hingga faktor perang dagang. Pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang sebesar 4,71 persen tersebut dikarenakan semua aspek utama seperti pertanian, transportasi, perdagangan, industri pengolahan hingga pergudangan yang tumbuh dengan baik. (rdr/ant)

















