Pada tahun 2024, Nizam Ul Muluk menyebutkan Disnakertrans Sumbar mengadakan kegiatan Job Fair bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Universitas Negeri Padang (UNP) di Auditorium UNP Kampus Air Tawar pada Mei 2024 lalu.
“Job fair di UNP, sekitar 53 perusahaan terlibat dan peminatnya lebih dari 4000 pencari kerja. Dari kegiatan tersebut, kita berhasil membantu 609 orang pencari kerja mendapatkan pekerjaan diberbagai perusahaan, tidak hanya di Sumbar tapi perusahaan berskala nasional,” terangnya.
Ia menambahkan, selain itu juga dilakukan kegiatan pemagangan tenaga kerja dalam negeri yang menjadi salah satu program kolaborasi Disnakertrans Sumbar dengan Kemenaker. Pada tahun 2023 lalu sebanyak 200 orang pencari kerja mendapatkan kesempatan magang di berbagai perusahaan. Daya ungkitnya sangat besar dalam membantu penyerapan tenaga kerja.
“Hasilnya sekitar 85 persen diantaranya terserap. Setelah 6 bulan mengikuti magang dan mendapatkan support sebesar Rp 1 juta perbulan yang dianggarkan melalui APBN, sebanyak 160 orang diterima bekerja. Sekarang program yang sama juga tengah berlangsung untuk 179 orang pencari kerja, kita targetkan juga banyak yang diterima di perusahan tempat pemagangannya tersebut,” jelasnya didampingi Kabid Pelatihan dan penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Sumbar Rina Adyanti.
Ia menyampaikan, pada tahun 2024 juga dilakukan perluasan kesempatan kerja melalui pola grameen bank, terdapat sebanyak 369 UMKM diberdayakan. Upaya ini juga menjadi bagian dalam peningkatan penyerapan tenaga kerja di Sumbar.
“Kita juga melaksanakan pelatihan peningkatan produktifitas untuk wirausaha baru untuk 150 orang,” ungkapnya.
Berbagai upaya yang dilakukan dalam perluasan kesempatan kerja ini juga berdampak positif terhadap serapan tenaga kerja dalam negeri pada sejumlah sektor lapangan usaha di Sumbar. Tahun 2021 sebanyak 2.761, tahun 2022 sebanyak 3.442, tahun 2023 menjadi 7.200 dan tahun 2024 sebanyak 2.644. Adapun sektor lapangan usaha tersebut meliputi pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air, pengadaan air, kontruksi, perdagangan, angkutan, akomodasi, informasi dan komunikasi, keuangan, REI, jasa dan lain-lain.
“Pada tahun 2024, jumlah tenaga kerja yang ditempatkan melalui Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 2.445 orang, Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) 201 orang, dan Antar Kerja Antar Negera (AKAN) sebanyak 2.702 orang,” jelasnya.
Dalam penempatan tenaga kerja luar negeri yang dilakukan melalui Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan juga BP3MI, ia menyebutkan juga terus menunjukkan peningkatan, pada tahun 2021 sebanyak 13 orang dikirim bekerja ke luar negeri, tahun 2022 sebanyak 571 orang, tahun 2023 sebanyak 875 orang dan diharapkan pada tahun ini jumlahnya akan terus meningkat.
“Malaysia menjadi negara terbanyak yang menerima tenaga kerja Sumbar, diurutan kedua Jepang. Namun ada juga ke beberapa negara lainnya, seperti Jerman dan Australia. Kebanyakan tenaga kerja tersebut bekerja di sektor formal, untuk informal banyak di Australia, mereka bekerja sambil berlibur disana,” terangnya. (rdr)

















