“Kami berharap warga bisa membentuk kelompok tani dan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar dalam budidaya tanaman seperti jagung dan padi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses ini. Ia optimis proyek relokasi akan selesai dalam waktu tiga bulan.
“Saat ini sudah dilaksanakan peletakan batu pertama, dan insya Allah tiga bulan ke depan, rumah 60 unit ini akan selesai,” ucapnya.
Proyek relokasi di Tanah Datar ini terdiri dari dua tipe, yakni relokasi mandiri dan relokasi terpadu. “Relokasi dibangun di atas tanah kaum ninik mamak warga yang terdampak bencana, dan ada 150 rumah yang akan dibangun,” jelasnya.
Meskipun begitu, dari total kapasitas lahan yang bisa menampung hingga 150 rumah, hanya 60 kepala keluarga yang tertarik untuk direlokasi di kawasan terpadu ini.
“Ini hanya 60 yang berminat, sementara lahan yang kita siapkan bisa untuk 150 rumah. Alasan warga tidak ingin relokasi karena jauh dari tempat tinggal sekarang,” tambahnya.
Selain rumah hunian, proyek relokasi terpadu ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti masjid, taman, kolam, serta lahan pembibitan.
Bantuan dana dari perantau dan warga melalui Baznas hingga saat ini telah terkumpul Rp 2,6 miliar, yang akan disalurkan untuk semua korban bencana, baik yang kehilangan rumah maupun terdampak bencana lainnya. (rdr)

















