Deputi Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun kolaborasi lintas negara untuk solusi keberlanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat. Fokus pada solusi praktis, menurut Rachmat, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global itu.
Wakil Ketua Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menambahkan bahwa ISF 2024 berhasil menjembatani kesenjangan pendanaan untuk bisnis berkelanjutan. Menurutnya, forum ini menjadi platform yang efektif dalam memobilisasi pendanaan hijau dan mendorong praktik bisnis ramah lingkungan. “Saya optimis bahwa ISF 2024 membuka peluang besar bagi dunia usaha untuk berperan aktif dalam pendanaan hijau,” ujarnya.
Dengan lebih dari 7.000 peserta dari 53 negara, jumlah peserta ISF 2024 meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Forum itu menjadi langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan, dan diharapkan akan terus berkembang, dengan rencana penyelenggaraan ISF 2025 di Bali. (rdr/infopublik)

















