Ia mengaku sengaja mencegat Gubernur di jalan, karena tidak punya waktu datang langsung ke kantor untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Ia meyakini, hal baik itu harus disegerakan, meski pun disadarinya, pilihan caranya untuk berterimakasih kurang pas.
“Maaf yo Buya, caro ambo kurang pas. Ambo hanya ingin menyampaian tarimo kasih atas gerak cepat pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Sumbar. Sehat-sehat taruih yo pak (Maaf ya Pak, Cara saya kurang pas. Saya hanya ingin menyampaikan terima kasih atas gerak cepat pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Sumbar. Semoga Bapak selalu sehat ya pak),” ucapnya.
Mendengar hal tersebut, Mahyeldi meresponsnya dengan mengatakan Alhamdulillah dan terima kasih kembali. Ia menegaskan, perbaikan jalan Lembah Anai bukan atas upayanya sendiri, tapi itu bisa terealisasi berkat sumbangsih banyak pihak.
“Alhamdulillah sama-sama. Meski pun belum rampung tapi itu telah berdampak positif untuk masyarakat, pembangunan itu terealisasi berkat peran aktif banyak pihak, jadi bukan hanya saya. Terima kasih bapak, kita alamatkan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi saja ya,” jawab Mahyeldi.
Usai merespons aspirasi pedagang pergedel tersebut. Gubernur dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi kegiatan selanjutnya di Kabupaten Tanahdatar untuk meresmikan Masjid Turawan, Kecamatan Rambatan.
Sebelumnya Gubernur dan rombongan berkegiatan di Kabupaten Agam untuk menghadiri acara Pembinaan Lembaga Adat di Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang. (rdr)

















