“Oleh karena itu saya mengusulkan pemerintah mengadakan program vaksin booster berbayar untuk jemaah umrah. Kita semua tahu karantina di Tanah Suci itu kan 5 hari di mana biaya hotel tetap ditanggung oleh jemaah umrah. Demi ditiadakannya karantina 5 hari di Tanah Suci, saya rasa jemaah umrah tidak akan keberatan untuk mengikuti program booster berbayar ini. Yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac 2 kali bisa mendapatkan booster Moderna atau Pfizer,” sambungnya.
Untuk diketahui, Arab Saudi memakai vaksin COVID-19 jenis Moderna, Pfizer, Astrazeneca dan Johnson and Johnson sebagai langkah penanganan COVID-19. Vaksinasi dengan jenis vaksin di atas diakui oleh Saudi.
Anggota Komisi VI DPR ini menyatakan solusi yang dipaparkannya itu merupakan cara yang adil dan merupakan jalan tengah terbaik. Jemaah umrah tak perlu dikarantina, dan di sisi lain kuota vaksin gratis untuk masyrakat luas tidak terkurangi. “Saya rasa ini adalah cara yang adil. Selain kepentingan jemaah bisa terpenuhi, APBN juga tidak terbebani. Oleh karena itu saya mengusulkan vaksin booster berbayar untuk jemaah umrah,” tutur Andre. (*/rdr)

















