Tidak ketinggalan Presiden Jokowi menekankan menekankan pentingnya transformasi digital. “Kita harus terus mendorong usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah kita untuk go digital, masuk ke toko online, masuk ke marketplace, masuk ke e-commerce dan masuk ke supply chain nasional maupun global dan menjadi pemain utama dalam pertumbuhan industri halal tingkat global,” tegas Presiden.
Berdasarkan data The State of Global Islamic Indicator Report yang dikutip Presiden Jokowi, sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti. Hal itu tampak dari 2018, ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-10 besar dunia, pada 2019 berada di peringkat ke-15, dan pada 2020 ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat ke-4 dunia.
“Naik, naik, naik terus. Namun, kita tak boleh berpuas diri, perlu ada upaya yang sinergis antarpemangku kepentingan agar ekonomi syariah kita tumbuh lebih pesat lagi dan itulah peran penting yang harus dimainkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah,” ungkap Presiden.
Presiden Jokowi pun menaruh harapan besar kepada Masyarakat Ekonomi Syariah untuk menjadi jembatan seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah untuk membangun ekosistem keuangan syariah di Indonesia.
“Untuk membentuk ekonomi inklusif yang memberdayakan dan mampu bertahan menghadapi berbagai macam krisis. Sebagai organisasi keumatan, Masyarakat Ekonomi Syariah diharapkan menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah yang membumi, menyentuh ekonomi umat secara langsung, yang melahirkan lebih banyak wirausahawan dari kalangan santri yang menggerakkan ekonomi yang inklusif,” jelas Presiden. (ant)

















