Ia mengatakan, power steering elektrik yang mengadopsi sistem motor di rack steer lebih rawan mengalami kerusakan jika dibandingkan dengan yang menggunakan motor di kolong setir. Maka dari itu saat ini sudah banyak model mobil yang memasang motor power steering di lokasi tersebut agar lebih aman.
Ternyata, power steering dengan sistem hidrolik pun tidak kebal dari ancaman banjir. Hal tersebut dijelaskan oleh Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong. Sistem pada power steering hidrolik memanfaatkan tekanan dari oli power steering untuk membelokkan roda. Oli ini berada dalam rangkaian tertutup. Namun ada pula risiko komponen ini rusak usai terendam banjir.
“Biasanya power steering hidrolik rusak karena selang atau seal karetnya sudah getas. Rusaknya komponen ini bisa karena pemakaian atau juga karena air dari luar yang menekan hingga rembes, dan membuat oli power steering tercampur air,” ucap Deni. (kompas.com)

















