Sebagai Pasukan Taktis Ton Bravo, Nadya kerap menjalankan aktivitas patroli bersama para polisi wanita di Afrika Tengah. Tak jarang ia bersama rekan-rekan polwan juga berinteraksi dengan warga asli setempat. Nadya mengakui jika dirinya banyak belajar dari para perempuan di wilayah konflik. Menurutnya, perempuan disana merupakan sosok yang tangguh dan tetap menjalankan tanggung jawabnya berada di tengah situasi yang rawan.
“Dalam kegiatan patroli di sana, banyak sekali ditemui perempuan-perempuan tangguh, dan perempuan-perempuan hebat yang memiliki tujuan hidup, tanpa meninggalkan perannya sebagai seorang ibu dan seorang istri,” ujar Nadya
Selama bertugas di Afrika tengah tak dipungkiri rasa rindu kerap mendera ketika bertugas. Untuk itu Nadya selalu menyempatkan diri berkomunikasi dengan kedua orang tua nya,namun baru empat bulan bertugas dinegeri orangpun Nadya sempat dirundung duka bahwa sang ibu dipanggil menghadap illahi.
Menurutnya, keluarga merupakan pendukung semangatnya dalam menjalankan misi ini kendati hanya bisa bertemu melalui sambungan komunikasi. Nadyapun memiliki mimpi agar misi yang dijalaninya mampu diselesaikan dengan baik bersama pasukan garuda di sana.
Pada 12 September lalu, sudah genap satu tahun dirinya mengemban tugas menjadi pasukan pengamanan di Afrika Tengah, kini sekembali dari Afrika tengah Nadya dan dua orang rekanya kembali kesatuan sat Brimob Polda Sumbar dan siap kembali mengemban tugas di Ranah Minang. (rdr-007)

















