Kekeringan akibat dampak El Nino memang sangat dirasakan. Sebagian besar petani di Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Sutera pada September-Desember 2023 menunda turun ke sawah.
Penanaman kembali baru bisa dilakukan pada Januari-Maret 2024, karena curah hujan baru mulai merata pada awal tahun. Dengan begitu produksi pada sub-round I Januari-April 2024 menjadi turun.
Panen raya tahun ini yang semula diprediksi bakal terjadi pada Maret-April, kini terpaksa mundur hingga Mei-Juni. “Kami optimis produksi sub-round II tahun ini lebih tinggi,” ujarnya.
Ketertinggalan mesti dikejar dengan indeks penanaman. Pemerintah kabupaten telah menyiapkan berbagai program stimulan berupa benih dan pupuk yang dialokasikan APBD 2024.
Selain ritme tanam, upaya lain yang dilakukan untuk memacu produksi adalah meningkatkan produktivitas lahan. Penyuluh harus hadir saat petani membutuhkan, sehingga memberikan efek positif bagi psikologi mereka.
Ia menegaskan pihaknya menjamin petani dapat mengakses pupuk bersubsidi sesuai sesuai kebutuhan selama musim tanam, bahkan telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
“Bupati pun telah menginstruksikan pada seluruh stakeholder di lingkup pemerintah kabupaten soal itu,” sebutnya.
Pemerintah kabupaten tahun ini juga bakal menggelar sekolah lapangan, khusus untuk padi. Dirinya optimis target produksi gabah tahun ini dapat tercapai. (rdr/ant)

















