“Potensi atau ancaman abu erupsi dapat menyebar lebih luas dan tergantung pada arah maupun kecepatan angin,” ujar dia.
Tidak hanya itu, material erupsi yang jatuh dan terendap di bagian puncak maupun lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Selain itu, juga terdapat potensi bahaya banjir lahar pada aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.
“Masih terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida hingga hidrogen sulfida di area kawah atau puncak Gunung Marapi,” kata dia menegaskan.
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi termasuk pengunjung agar tidak memasuki dan beraktivitas di dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek. (rdr/ant)

















