Menurutnya 12 orang kelompok tani itu bisa panen 240 butir telur dalam 1 hari sehingga bisa meningkatkan pendapatan.
“Kegiatan ini hendaknya bisa berlanjut dan memunculkan ekonomi kreatif dalam masyarakat kita. Nagari lain harus bisa membuat budidaya seperti ini karena angarannya telah disediakan pada dana desa atau nagari,” harapnya.
Tenaga Ahli Dana Desa Pasaman Barat Erwin Sukma berharap panen raya itik dan budidaya lainnya itu dapat berlanjut sesuai prinsip ketahanan pangan.
“Kelompok mengelola bisa menyebarluaskan sehingga kelompok tani dapat bertambah dan hasil dari budidaya itik petelur maupun ayam dan lainnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.
“Kita berharap kelompok tani bekerjasama dengan badan usaha milik nagari. Hal itu bertujuan untuk memajukan daerah dan membantu masyarakat terutama menjangkau masyarakat miskin,” katanya. (rdr/ant)

















