Anies hanya melompat-lompat dari satu posisi ke posisi lainnya. Saat dia melompat ke tempat paling tinggi, yaitu capres dan kalah, maka saat dia melompat lagi ke bawah sebagai cagub, di tempat harus menang tapi kalah, maka image buruk. Image buruk dalam politik itu persoalan.
Meski belum terdengar Anies akan maju Pilgub DKI, tapi namanya sudah lazim disebut orang. Melawan Ridwan Kamil yang namanya sudah beredar baru-baru ini, akan berat bagi Anies. RK lawan tanding sangat kuat, meski bagi Ahmad Sahroni tak begitu. AS tak ada beban bilang itu.
Beda dengan Anies yang bebannya bertumpuk. Kalah Pilpres, kalah di DKI, ambisius, melompat ke bawah, dan sebagainya. Lain kalau Anies menang telak di DKI, meski kalah se-Indonesia. Karena itu, maju Pilgub DKI pun Anies akan kalah. Apalagi DKI bukan medan yang enteng. (*)

















