“Namun lokasi itu sudah tidak dapat dikembangkan, berbeda dengan yang di Desa Pasir Sunur,” katanya.
Upaya yang dilakukan tersebut tidak saja sebagai penataan kota dan mewujudkan pelayanan publik namun juga meningkatkan pendapatan warga yang berjualan durian di daerah itu.
Diketahui dua desa di Pariaman semenjak beberapa tahun lalu dijadikan lokasi berjualan durian oleh pedagang buah di daerah itu sehingga tidak jarang pengendara bahkan pejabat setempat membeli buah dengan kulit berduri itu di lokasi tersebut.
Dari pantauan, lokasi berjualan durian di Pasir Sunur sudah terdapat pondok sehingga pembeli dapat menikmati enaknya buah sambil duduk di tempat duduk dan meja yang telah disediakan.
Sedangkan lokasi berjualan durian di Apar terdapat banyak berjualan durian namun pembeli tidak dapat menikmati dengan nyaman buah yang dimakan karena tidak tersedia pondok serta lokasinya berada di tepi jalan.
“Jadi pembeli hanya bisa singgah sebentar, lalu pergi,” tambahnya. (rdr/ant)

















