SOLOK, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Solok, Sumatera Barat terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di daerah kota beras serambi Madinah itu dan menargetkan ke depannya stunting di angka 14 persen dari 18,5 persen.
Menurut Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Selasa mengatakan meskipun di Kota Solok prevalensi stunting termasuk yang paling rendah, yakni 18,5 persen dari daerah lainnya di Sumbar.
Namun pemerintah daerah masih terus berupaya agar bisa menurunkan angka prefalensi stunting untuk mencapai target 14 persen pada 2024 mendatang. “Berbagai upaya kita lakukan untuk mengurangi angka stunting di Kota Solok ini,” ucap dia.
Hal itu disampaikan Wawako Solok saat menghadiri Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting Tahap kedua yang dihadiri di Kota Solok.
Salah satu kegiatan prioritas yang tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia adalah Audit Kasus Stunting.
“Selain itu, dalam penyelenggaraannya, perlu dilakukan tinjuan kasus stunting dari tim pakar sesuai keahlian masing-masing baik dari ahli dokter anak, dokter obgyn , psiikolog dan ahli gizi yang akan memberikan masukan dan tindakan percepatan penurunan stunting secara efektif,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan diperlukan konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkatan wilayah mulai dari kota hingga ke tingkat kelurahan yang dikenal dengan Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting disingkat TPPS.

















