PADANG, RADARSUMBAR.COM — Pendampingan psikis anak-anak terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat (Sumbar) terus dilakukan pemerintah.
Salah satunya yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berkolaborasi dengan Save the Children dan Universitas Negeri Padang (UNP).
Pendekatan yang digunakan dibuat menyenangkan, agar anak-anak kembali bangkit, bersemangat, dan mampu fokus menghadapi ujian sekolah pascabencana.
Dosen Ilmu Komunikasi UNP, Evelynd, menyebut bahwa aktivitas yang diberikan harus dirancang untuk memulihkan kondisi emosional anak, termasuk mengurangi ketergantungan mereka pada gawai.
“Kegiatan dibuat menyenangkan agar anak bisa kembali fokus. Banyak dari mereka memasuki masa ujian sekolah sehingga pendampingan ini sangat penting untuk mengembalikan stabilitas emosi,” ujarnya.
Menurutnya, setiap anak memiliki tingkat pemulihan berbeda setelah menghadapi pengalaman traumatis, sehingga pendampingan perlu dilakukan secara bertahap dan melibatkan orang tua.
“Anak bisa menjauhi gawai jika didampingi dan diberi batasan. Yang paling penting adalah edukasi kepada orang tua tentang informasi apa yang layak dikonsumsi anak,” tegas Evelynd.
Aktivitas Tanpa Gawai dan Penguatan Keluarga
Dalam sesi pendampingan, anak-anak diajak mengikuti aktivitas tanpa gawai seperti kuis, menggambar, membaca cerita, dan permainan kolaboratif.
Pendekatan ini dinilai efektif membantu anak kembali berinteraksi dan memulihkan rasa aman setelah tinggal di pengungsian.

















