PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat adanya tren peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi.
“Kunjungan kami ke sejumlah posko bencana setiap hari menunjukkan bahwa tren penyakit tertinggi saat ini adalah ISPA,” kata Kepala Dinkes Padang, Srikurnia Yati, di Padang, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan kasus ISPA terjadi terutama pada warga terdampak akibat cuaca ekstrem, turunnya daya tahan tubuh, serta tingginya debu di lingkungan yang ditinggalkan lumpur kering. Karena itu, ia mengimbau warga untuk tetap menggunakan masker di lokasi bencana.
Untuk mencegah ISPA menyebar lebih luas, Dinkes mengintensifkan edukasi terkait pentingnya konsumsi air putih dalam jumlah cukup. Meski pengungsi telah mendapatkan air mineral kemasan, asupan mereka dinilai masih lebih sedikit dibandingkan kebutuhan normal.
“Air putih sangat dibutuhkan tubuh sekitar dua liter per hari, namun keterbatasan di pengungsian membuat konsumsi sering tidak terpenuhi,” ujarnya. Selain itu, warga juga diimbau menjaga pola hidup seimbang, istirahat cukup, serta mengonsumsi buah dan sayuran.

















