LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat lima dari 16 kecamatan di daerah itu terdampak banjir bandang, longsor, pohon tumbang, dan jalan amblas akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut pada 22–23 November 2025.
“Kami mencatat lima kecamatan terdampak bencana banjir bandang, longsor, pohon tumbang, dan jalan amblas,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghapur, di Lubukbasung, Minggu.
Di Kecamatan Banuhampu, banjir terjadi di Jorong Sungai Buluah, Nagari Cingkariang, merendam tiga unit rumah dengan material air dan lumpur serta menyebabkan retakan pada bagian dapur rumah. Genangan telah mulai surut dan dibersihkan bersama warga.
Sementara di Kecamatan Tanjung Raya, banjir bandang dan longsor terjadi di Jorong Paninjauan, Nagari Paninjauan. Material longsor menutup akses jalan penghubung Jorong Sicawan–Paninjauan di dua titik. Peristiwa ini juga menimbun tiga kolam renang, merusak lima hektare sawah, satu hektare kolam bibit ikan, serta memutus akses air bersih. Penanganan belum dilakukan karena petugas masih bertugas di lokasi lain.
Di Kecamatan Palupuh, pohon tumbang menutup akses jalan nasional penghubung Bukittinggi–Medan di Jorong Palimbatan, Nagari Pasia Laweh. Material pohon telah dibersihkan. Selain itu, badan jalan Jampung Pasia–Lurah Dalam amblas sepanjang 25 meter dengan kedalaman 2,5 meter, menyebabkan sawah seluas tiga hektare terendam.
Di Kecamatan Palembayan, tanah longsor menutup empat titik akses jalan provinsi yang menghubungkan Palembayan–Bukittinggi, tepatnya di Jorong Gumarang dan Jorong Lubuak Gadang, Nagari Ampek Koto Palembayan. Penanganan masih menunggu tindak lanjut.
Adapun di Kecamatan Lubuk Basung, pohon tumbang di Jorong Sago, Nagari Manggopoh, menutup akses jalan nasional yang menghubungkan Padang–Pasaman Barat. Material pohon telah dibersihkan. Longsor juga menutup akses jalan kabupaten di Jorong Batu Hampar dengan ketinggian material 50–100 cm dan panjang 6–10 meter. Pembersihan dilakukan secara gotong royong dibantu alat berat perusahaan.
Abdul Ghapur menegaskan bahwa rangkaian bencana tersebut dipicu curah hujan tinggi dan angin kencang yang terjadi sejak 22–23 November 2025. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, sementara pendataan kerugian masih berlangsung. (rdr/ant)

















