PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Sosialisasi Haji Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Wakaf Berkelanjutan di Hotel Santika Padang, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya penyelenggaraan haji yang peduli lingkungan serta penguatan pengelolaan wakaf.
Acara ini menyoroti bahwa ibadah haji modern memiliki jejak karbon yang signifikan, terutama dari perjalanan udara dan mobilitas jemaah di Tanah Suci.
Konsep “green hajj” atau haji ramah lingkungan diperkenalkan sebagai upaya memadukan nilai ibadah dengan tanggung jawab ekologis.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menjelaskan bahwa pelaksanaan haji bukan hanya harus memenuhi tuntunan syariah, tetapi juga wajib berkontribusi pada kelestarian alam dan pengurangan dampak perubahan iklim.
Keberlanjutan, menurut Harry, juga tercermin dalam cara dana umat dikelola. Oleh karena itu, wakaf produktif menjadi pilar penting dalam agenda ini.
Harry Alexander menekankan bahwa melalui skema Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), dana wakaf dapat dikelola secara aman, modern, dan memberikan manfaat berkelanjutan.
“Konsep green hajj bukan hanya soal mengurangi emisi, tetapi bagaimana kita memastikan pengelolaan dana umat dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan menghasilkan manfaat jangka panjang.”
“CWLS adalah contoh bagaimana wakaf dapat menjadi instrumen yang modern, efektif, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Harry Alexander.
Skema CWLS memungkinkan nilai pokok wakaf tetap terjaga sementara imbal hasilnya dimanfaatkan untuk program kemaslahatan, seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
Komitmen Pemprov Sumbar
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Nizam Ulmuluk, menegaskan komitmen daerah dalam memperkuat tata kelola wakaf.
”Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan wakaf memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Aset wakaf BWI, Baznas, dan OPD terkait harus dioptimalkan agar berdayaguna dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” ungkap Nizam Ulmuluk.
Ia juga menambahkan bahwa seorang Muslim sejati tidak hanya tekun beribadah, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan melestarikan alam.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Dede Haris Sumarno (Pimpinan BWI), Mashuri Masyhuda (Sekretaris Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah), Rijal Ramdani (Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah) dan Direksi Bank Syariah dari seluruh Indonesia.
Sinergi antara BPKH dan Pemprov Sumatera Barat ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem wakaf produktif dan mewujudkan haji yang lebih hijau demi masa depan wakaf yang lebih berdaya. (rdr)

















