BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menegaskan komitmennya untuk mengantisipasi terjadinya kejadian luar biasa (KLB) campak. Salah satu langkah utama yang kini dilakukan adalah memperluas cakupan imunisasi campak, terutama bagi anak-anak usia sekolah.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyebut saat ini telah ditemukan 56 kasus campak di wilayahnya. Kondisi ini membuat perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut turun ke lapangan.
“Jangan sampai kasus campak ini menjadi KLB. WHO sudah datang ke Bukittinggi karena kasusnya cukup signifikan,” kata Ramlan, Sabtu (5/10).
Ia mengimbau orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka melakukan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat. Campak merupakan penyakit menular yang sangat mudah menyebar dan berpotensi memicu wabah jika cakupan imunisasi rendah.
“Kita tidak ingin seperti kasus di Madura, yang menyebabkan 20 orang meninggal karena campak,” ujar Wali Kota.

















